Kiai

Kiai adalah tokoh masyarakat yang bertugas untuk berdakwah dan menyebarkan ajaran agama Islam.

Kiai sebenarnya merupakan sebutan bagi Ustad atau pemuka agama dalam bahasa atau istilah Jawa.

Gelar tersebut biasanya diberikan setelah seseorang menjalani proses belajar di pondok pesantren atau universitas Islam tertentu.

Namun perlu diketahui bahwa kiai sebenarnya tidak dapat dikatakan sebagai profesi, mengingat pekerjaan dakwah yang bersifat sukarela.

Apa saja tugas seorang Kiai?

Dalam istilah orang Jawa, kiai adalah seseorang yang mensyairkan ajaran agama Islam secara sukarela kepada masyarakat sekitar.

Jika dijabarkan tugas dari kiai sangat beragam mulai dari mengajar anak-anak hingga berdakwah untuk orang dewasa dan orang tua.

Mengingat sifatnya yang sukarela, maka tugas inti pekerjaan kiai adalah menyebarkan kebaikan dan mengajak orang lain untuk mengerjakan kebaikan.

Selain itu kiai biasanya menggunakan prinsip “amal ma’ruf nahi mungkar” yang partinya beramal baik dan mencegah kemungkaran.

Pendidikan Minimal Kiai

Untuk menjadi kiai, pendidikan minimal kiai adalah tidak ditentukan dengan latar belakang pendidikan formal.

Meskipun biasanya kiai memiliki latar belakang pendidikan dari pondok pesantren atau asrama keagamaan.

Seiring dengan perkembangan zaman dan pendidikan saat ini, kiai banyak berasal dari seseorang yang menempuh pendidikan di universitas Islam dan lain sebagianya.

Namun di daerah Jawa, tidak bergantung dengan pendidikan, seseorang yang sukarela menyebarkan agama Islam akan dijuluki dengan Kiai.

Keilmuan dan keahlian Kiai

Seperti yang sudah dibahas di atas, tugas dari kiai adalah untuk menyebarkan ajaran agama Islam dengan cara yang damai dan dilakukan secara sukarela.

Dengan begitu dapat disimpulkan skill kiai adalah harus menguasai ilmu-ilmu agama Islam agar apa yang disampaikan dapat sesuai dengan tuntutan agama.

Selain itu, kiai haru memiliki keahlian dalam berbicara dan tata bahasa yang baik agar dalam menyampaikan ajaran tidak mengandung ujaran kebencian terhadap ajaran agama lain.

Kiai juga harus memiliki rasa ikhlas dan sukarela yang tinggi tentang apa yang dikerjakan agar tidak mengharapkan imbalan dari orang lain.

Apa Kyai dapat gaji?

Kiai adalah tokoh masyarakat yang spesifikasinya adalah mengajak seseorang untuk beramal dan melakukan kebaikan. Oleh karena itu gaji kiai adalah tidak terbatas dengan materi atau jumlah uang yang didapatkan.

Seorang kiai akan fokus untuk melakukan berbagai kebaikan dan mengharapkan pahala sebagai tabungan di akhirat. Untuk penghasilannya, terkadang kiai akan mendapatkan “bisyarah” atau uang imbalan setelah ceramah.

Masa depan seorang Kiai

Lain halnya dengan prospek kerja sebagai pengusaha, pilot dan pekerjaan lainnya, prospek kerja kiai adalah tidak dapat tergolongkan atau terpediksikan.

Jika beberapa pekerjaan tersebut adalah profesi yang menghasilkan pendapatan atau uang, maka tidak heran jika memiliki prospek kerja yang tinggi.

Namun lain halnya dengan karir kiai yang tidak dapat menghasilkan uang dalam jumlah yang besar setiap bulannya sehingga jarang diminati oleh generasi masa kini.

Namun bagi kamu yang ingin menjadi kiai tidak ada salahnya pula karena tujuan awal kiai adalah untuk menyebarkan ilmu agama dan mendapatkan pahala berlimpah.

Seorang kiai aka dipandang berwibawa dan setiap fatwanya akan diikuti oleh para jamaahnya sehingga harus menjaga sikap dan tutur katanya.

Meskipun tidak dapat dikatakan seperti profesi lainnya, namun menjadi kiai atau ustad adalah pekerjaan mulia sehingga semakin banyak yang melakukan hal tersebut semakin banyak orang melakukan kebaikan.

Jika kamu ingin mendapatkan gaji yang banyak dan tetap setiap bulannya, maka kiai juga menjadi pengusaha atau usaha lain sebagai mata pencaharian.

Hal itu akan lebih baik dilakukan untuk mendapatkan penghasilan untuk hidup di dunia dan pahala di akhirat.