Cara Menentukan Tujuan Karir untuk Karyawan Baru

Salah satu pertanyaan wawancara yang menjebak adalah, “Apa yang ingin kamu capai jika bekerja di peruasahaan ini?” atau “Apa tujuan karir kamu?”.

Tujuan karir adalah tujuan atau hasil yang ingin dicapai selama kita berkarir atau bekerja. Karena itu, tujuan karir biasanya disandingkan dengan tempat bekerja.

Misal, apa tujuan karir kamu di perusahaan X?

Pertanyaan ini simple tapi sangat susah untuk menjawabnya, apalagi jika kamu bukanlah orang ambisius dan “yang penting dapat uang untuk makan besok”.

Dalam artikel ini kamu akan belajar tentang cara menemukan dan menjawab tujuan karir, bukan hanya untuk lolos test wawancara saja, tapi untuk membantumu menemukan tujuan mengapa kamu harus bekerja 8 jam sehari atau lebih.

mengapa menentukan tujuan karir itu penting

Mengapa menentukan tujuan karir itu sangat penting?

Jika kamu bekerja tanpa tujuan yang jelas, itu kamu seperti robot yang melakukan rutinitas harian.

Dimanapun kamu bekerja, entah kerja jadi PNS, bekerja jadi direktur atau menjadi pengusaha, kamu harus memiliki tujuan karir yang jelas!

Mengapa hal ini penting?

Karena, dengan memiliki tujuan yang ingin dicapai, kamu memiliki effort atau semangat untuk bekerja lebih kuat.

Tujuan ini bisa berupa barang yang ingin dibeli, atau dalam waktu sekian tahun ingin jadi direktur.

Ah ngapain kerja bagai kuda, duit enggak dibawa mati!

Benar, tapi kalau enggak ada duit kita bakal mati bukan? Kita mau makan butuh duit, kita mau pakai motor butuh duit, apa sepanjang hidup kita terus menggantungkan kepada orang lain?

Bagaimana cara menentukan tujuan karir?

Tujuan dari pertanyaan ini yang diajukan HRD adalah untuk mengetahui seberapa ambisi kamu.

Tentu, kamu enggak akan diterima jika jawabanmu “2 tahun lagi saya ingin punya perusahaan sendiri”. Karena jawabanmu itu menegaskan bahwa, kamu bekerja di kantor tersebut hanya sebagai “batu loncatan saja”.

Berikut cara menjawab tujuan karir yang baik dan benar saat wawancara pekerjaan.

tujuan karir jelas realistis

1. Punya target karir yang jelas dan realistis

Saya sangat yakin, dalam 3 tahun saya dapat mencapai level senior programmer.

Jenis kerjaan apa yang kamu senangi? Keahlian apa yang paling “berpotensi” menghasilkan uang lebih banyak? Tipe perusahaan apa yang ingin kamu masuki?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut sebaiknya bisa kamu jawab dengan yakin dan jelas. Kalau kamu bisa menjawabnya, maka akan lebih mudah dalam menentukan “target” yang ingin dicapai.

Buatlah tujuan yang ingin dicapai dalam 2-3 tahun ke depan, 5 tahun ke depan, dst. Buatlah jenjang waktu sesuai dengan kapasitasmu.

Jangan “paksakan” mimpi yang biasanya 25 tahun baru tercapai, tapi kamu ingin mencapainya dalam 2 tahun saja. Tentu itu tidak realistis walaupun jelas.

Contoh jawaban tidak realistis “saya ingin jadi CEO di perusahaan ini bulan depan!”.

Sedangkan contoh jawaban yang realistits dan jelas adalah:

Untuk marketing

Dalam tahun pertama, saya ingin belajar total tentang produk di perusahaan ini dan metode penjualannya, sehingga saya bisa mencapai target minimum dari perusahaan di tahun pertama. Kemudian, di tahun ke dua saya akan evaluasi total kinerja saya, dan berusaha membuat inovasi marketing sehingga penjualan perusahaan bisa ditingkatkan.

Untuk designer

Saya yakin, kalau saya tipikal orang yang fast learning. Sehingga saya berusaha menyerap setiap ilmu dan pekerjaan yang diberi atasan saya sebaik mungkin. Sehingga, target saya dalam 3 tahun menjadi senior designer bisa tercapai.

membuat plan tujuan karir

2. Membuat plan dan langkah yang sejalan dengan perusahaan

Saya sanggup beradaptasi dengan cepat, dan berusaha untuk menyerap setiap informasi di sekitar saya. Sehingga bisa cepat produktif untuk mengerjakan setiap job desc yang diberikan oleh atasan saya.

Perusahaan mencari karyawan yang bisa memenuhi kebutuhan perusahaan, bukan asal mencari karyawan yang membutuhkan kerjaan saja.

Untuk itu, buatlah rancangan dan step by step yang realistis terhadap tujuan karir yang ingin kalian capai.

Ingat point pertama, plan dan langkah ini juga harus realistis. Jangan buat plan misal “1 bulan pertama beli macbook 20 buah untuk meningkatkan kinerja karyawan”.

Pemikiranmu tidak harus original dan inovatif, karena hampir mustahil kamu bisa membuat plan untuk perusahaan, padahal kamu sendiri belum bekerja atau belum tahu seluk beluk internal perusahaan.

Tapi, langkah minimal kontribusimu di perusahaan adalah berhasil menyelesaikan setiap pekerjaan yang diberikan.

Karena, membuat inovasi produk dan cara kerja itu adalah nilai lebih. Ibarat kalau kerjaan selesai dapat nilai 100, kalau ditambah membuat inovasi menjadi 120.

selalu komitmen tujuan karir

3. Punya komitmen untuk mencapai goal yang ditentukan

Selain cepat beradaptasi dan belajar, saya juga punya komitmen kuat untuk mencapai tujuan karir saya di perusahaan ini. Yaitu berkontribusi sebesar-besarnya bagi perusahaan dalam hal pengembangan produk.

Mimpi saja tidak cukup kalau tidak ada tindakan untuk mencapai hal tersebut bukan?

Untuk itu, kamu harus bisa menjaga ritme mood dan tenagamu untuk selalu bekerja keras setiap hari untuk mencapai tujuan karir yang ditetapkan.

Kalau capek istirahat, jangan berhenti. Terus berusaha dan evaluasi setiap hari, apa yang kurang dan bagian apa yang harus ditingkatkan.

Komitmen karyawan bisa dilihat oleh atasan dalam bentuk ketepatan waktu berangkat ke kantor dan on time mengerjakan setiap kerjaan yang diberikan.

siap menghadapi rintangan tujuan karir

4. Siap dengan segala tantangan yang ada

Saya siap akan setiap tantangan yang ada di depan saya, dan saya berusaha sebaik mungkin untuk menyelesaikannya. Untuk itu, saya butuh bantuan teman-teman yang lebih senior di perusahaan ini untuk membantu saya pada saat awal-awal bekerja.

Cita-cita yang mudah dicapai itu tandanya cita-citamu belum terlalu besar.

Itulah pepatah kata orang bijak. Untuk itu, kamu harus punya kemauan dan komitmen kuat untuk mencapai tujuan tersebut.

Komitmen ini perlu dipegang teguh supaya kamu bisa menyelesaikan setiap batu yang mengganjal karirmu.

Jadi, sifat konsisten dan siap menghadapi tantangan adalah 2 sifat yang harus kamu tekankan saat wawancara.

jangan over confidence

5. Hindari bragging diri sendiri

Saya ini orangnya sangat cerdas dalam menyelesaikan setiap masalah sesulit apapun itu, terbukti IPK saya adalah 4.0 dari Universitas nomor 1 di Indonesia.

Jangan pernah katakan kalimat di atas jika kamu sedang diwawancarai. Bahasa kerennya jangan lebay dan jangan suka membual.

Percaya diri dengan songong itu berbeda, confidence dengan kemampuanmu adalah hal yang wajib dilakukan. Jangan sampai kamu rendah diri saat wawancara.

Sampaikan prestasimu dengan cara yang biasa saja, dan jangan terlalu membanggakan prestasi personalmu. Hal ini akan membuat HRD berfikir kamu adalah orang yang individualis.

orientasi pada perusahaan

6. Orientasi pada perusahaan

Saya ingin berkontribusi lebih untuk perusahaan dan bisa berkembang bersama perusahaan. Saya berharap dan berusaha supaya perusahaan tidak menyesal merekrut saya untuk bergabung di perusahaan.

Karena kamu melamar kerjaan, otomatis yang diharapkan perusahaan adalah orang yang bisa berkontribusi ke perusahaan.

Dan, tidak munafik juga bahwa perusahaan adalah jalan dan tempat kamu untuk mencapai tujuan karir yang telah ditentukan.

Jadi, win win solution. Kamu mendapatkan benefit, perusahaan juga mendapatkan benefit. Bahasa kerennya yaitu “berkembang bersama”.

siap menerima kritik saran

7. Siap menerima kritik dan saran

Saya siap menerima setiap feedback dari rekan-rekan dan atasan saya di perusahaan ini. Karena, saya yakin kalau saya tidaklah sempurna. Sehingga, dengan feedback yang diberikan maka saya bisa meningkatkan kinerja saya.

Telinga yang siap mendengar, otak yang siap mencerna, dan hati yang siap menerima setiap feedback adalah yang diharapkan oleh setiap perusahaan.

Jangan jadi orang yang “batu hati dan akal”, artinya orang yang anti kritik. Ini akan membuatmu menjadi seperti katak dalan tempurung. Merasa pintar padahal bodoh.

Jangan bangga jika IPKmu cumlaude, karena apa yang kamu hadapi di dunia kerja akan jauh berbeda di dunia sekolah dan kampus.

Selalu kosongkan gelas untuk menerima setiap kritik yang ditujukan kepadamu, hal ini akan membantumu berkembang lebih cepat daripada kamu denial alias menolak setiap kritik yang masuk.

Dari ketujuh tips di atas, adakah yang sudah kamu lakukan? Teruslah evaluasi diri dan tingkatkan skill kamu. Karena, dunia ini tumbuh dan berkembang terlalu cepat.

Semoga artikel ini membantumu untuk menjawab dan menentukan tujuan karirmu!

Leave a Reply

Tutup Iklan