Cara Menghitung Gaji Karyawan

Cara menghitung gaji karyawan harus kamu ketahui ketika mempekerjakan seseorang, agar tidak menimbulkan masalah nantinya.

Hal ini dikarenakan beberapa hal tentang persoalan gaji karyawan sudah diatur dengan paten oleh pemerintah di undang-undang tenaga kerja.

Selain itu, mempelajari sistem gaji karyawan dengan baik juga untuk memastikan hak-hak yang dimiliki karyawanmu sudah terpenuhi.

Apa Saja Komponen dalam Gaji?

komponen gaji karyawan

Terdapat beberapa komponen gaji, yaitu:

1. Gaji pokok

Gaji pokok adalah upah dasar yang diberikan sebuah perusahaan kepada pekerja maupun karyawannya berdasarkan pekerjaan maupun kemampuan yang dimiliki pekerja.

Perihal ketentuan besaran gaji pokok ini, telah terdapat ketentuannya di dalam undang-undang, sehingga harus disesuaikan oleh perusahaan.ada ketentuan yang harus diikuti perusahaan.

Misalnya UMP, besarannya berbeda di tiap-tiap daerah. Selain faktor geografis, pengalaman kerja dan abilitas yang dimiliki seorang karyawan juga bisa dijadikan pertimbangan menentukan gaji pokok.

2. Tunjangan tidak tetap

Selain gaji pokok, hak pekerja selanjutnya adalah tunjangan tidak tetap. Tunjangan ini dapat dibayarkan secara langsung atau tidak, bersamaan dengan waktu pembayaran upah, atau tidak.

Tunjangan ini diberikan untuk pekerja atau keluarganya. Sifatnya tidak tetap.

Contoh yang termasuk pada tunjangan ini adalah tunjangan transportasi dan tunjangan makan yang hanya diberikan jika karyawan masuk kerja.

3. Tunjangan tetap

Berbeda dengan tunjangan tidak tetap, tunjangan tetap diberikan secara teratur bersamaan dengan pembayaran gaji pokok karyawan.

Tunjangan ini bisa berupa tunjangan anak, tunjangan kemahalan, tunjangan istri, dan lain sebagainya.

4. Lembur

Bagi seorang karyawan maupun pekerja yang melakukan tugas lebih dari jam kerja yang seharusnya, yaitu lebih dari 7 jam sehari bagi yang bekerja 6 hari aktif (40 jam per minggu), atau lebih dari 8 jam sehari bagi yang bekerja selama 5 hari aktif (40 jam per minggu).

Selain itu, karyawan yang bekerja di hari libur, baik libur mingguan maupun libur yang ditetapkan secara nasional, juga berhak atas uang lembur ini.

5. Potongan

Setiap gaji yang diterima oleh pekerja, terkena beberapa potongan berikut, yaitu pajak penghasilan, BPJS kesehatan, Jaminan hari tua, jaminan pensiun, kecelakaan kerja dan asuransi kematian, potongan koperasi, dan potongan kehadiran.

Bagaimana Cara Menghitung Gaji Karyawan?

cara hitung gaji karyawan

Cara menghitung gaji karyawan memiliki beberapa cara berbeda tergantung pada status karyawan tersebut.

Berikut adalah cara untuk menghitung gaji karyawan tetap, karyawan tidak tetap, upah lembur, karyawan harian, dan menghitung gaji dengan metode prorata.

1. Karyawan tetap

Untuk mengetahui cara perhitungannya, akan lebih baik jika kamu langsung menyimak contoh berikut:

Rama adalah seorang karyawan yang bekerja di suatu perusahaan. Ia sudah menikah dan memiliki satu orang anak.

Uang bulanan yang diterima olehnya adalah Rp. 10.000.000. Jadi, berapakah gaji bersih yang akan diterima Rama?

Gaji Sebulan RamaRp10.000.000
Dikurangi Biaya Jabatan5% x Rp10.000.000(-) Rp500.000
Gaji bersih per bulanRp9.500.000
Gaji Bersih per tahun12 x Rp9.500.000Rp114.000.000
Penghasilan Tidak Kena Pajak(-) Rp 63.000.000*
Penghasilan Kena Pajak Rp51.000.000
PPh 21 Terutang5% x Rp 51.000.000Rp2.550.000
PPh 21 per BulanRp2.550.000 / 12Rp212.500
Gaji bersih yang diterima RamaRp10.000.000 – Rp 212.500R9.787.500

2. Karyawan tidak tetap

Untuk perhitungan gaji karyawan tidak tetap, kurang lebih sama dengan cara perhitungan gaji karyawan tetap, yang membedakan hanya pada biaya jabatan yang harus dibayarkan.

Mari simak langsung contoh berikut:

Azam adalah seorang pekerja tidak tetap yang belum menikah. Upah bulanannya adalah Rp. 6.000.000. Maka perhitungan gaji bersih bulanan yang diterima Azam adalah sebagai berikut:

Upah SetahunRp6.000.000 x 12Rp72.000.000
Penghasilan Tidak Kena Pajak(-) Rp54.000.000
Penghasilan Kena PajakRp18.000.000
PPh 21 per tahun5% x Rp18.000.000Rp900.000
PPh 21 per bulanRp900.000 / 12Rp75.000
Gaji yang diterima AzamRp6.000.000 – Rp74.000Rp5.925.000

3. Menghitung lembur

Menghitung upah lembur, tentu sangat berbeda dengan menghitung gaji bersih. Ketentuan upah lembur ini terbagi menjadi dua, yaitu lembur di hari kerja dan lembur di hari libur mingguan maupun libur nasional.

Pertama, upah lembur di hari kerja. Pada jam pertama, upahnya adalah 1,5 kali dari upah satu jam kerja pada jam kerja biasa. Sedangkan jam selanjutnya adalah 2 kali upah satu jam biasa di hari kerja.

Kedua, bagi pekerja yang bekerja di hari libur mingguan maupun libur nasional.

a. Perusahaan yang bekerja dengan waktu 5 hari kerja

Upah lembur yang harus dibayarkan adalah sebesar 2 kali lipat upah satu jam di hari kerja biasa, untuk 8 jam pertama.

Sedangkan pada jam ke -9, upahnya adalah 3 kali dari upah satu jam pada jam kerja biasa. Sedangkan untuk jam ke-10 dan ke-11, upahnya adalah 4 kali lipat dari upah satu jam biasa di hari kerja.

b. Bagi instansi atau perusahaan dengan siklus 6 hari kerja

Upah lembur yang harus dibayarkan bagi karyawannya yang lembur adalah 2 kali lipat upah satu jam kerja di hari biasa untuk 7 jam lembur pertama.

Sedangkan jam ke 9 dan ke 10, upahnya adalah 3 kali lipat upah satu jam di hari biasa. Lantas untuk jam ke 9 dan ke 10, upah yang harus dibayarkan adalah 4 kali upah satu jam di hari kerja biasa.

Apabila pengusaha tidak memenuhi hak upah lembur karyawannya, maka akan dikenai sanksi. Sesuai dengan pasal 78 ayat 2 dan pasal 85 ayat 3 Undang-undang Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003.

Sementara itu, sanksinya diatur dalam pasal 187 ayat 1 yaitu dikenakan pidana kurungan paling singkat 1 bulan atau paling lama 12 bulan dan/atau denda paling sedikit Rp10.000.000 dan paling banyak Rp100.000.000.

4. Karyawan tidak tetap harian

Beberapa perusahaan terkadang juga mempekerjakan karyawan tidak tetap yang gajinya dihitung harian.

Misalnya ada seorang karyawan bernama Dino yang dibayar harian untuk 22 hari kerja dengan upah sebesar Rp4.400.000. Maka tinggal Rp. 5.000.000 dibagi 22 hari kerja yaitu 200.000.

Gaji yang didapat Dhani tidak perlu membayar pajak karena gaji yang didapat karena belum sampai pada batas minimal wajib pajak.

5. Menghitung gaji bersih dengan metode prorata

Metode prorata adalah sebuah metode perhitungan gaji karyawan yang tidak bekerja penuh selama se bulan.

Hal ini bisa saja karena perekrutannya yang ada di tengah bulan, maupun adanya karyawan yang mengundurkan diri di pertengahan bulan.

Bagi para karyawan ini tentu juga berhak atas gaji mereka, namun tidak sama dengan gaji penuh yang didapat karyawan lainnya.

Cara perhitungannya adalah dengan menghitung upahnya per jam. Jadi, upah per jam karyawan dikalikan jumlah jam kerja, lalu dikalikan lagi dengan jumlah hari efektif karyawan tersebut bekerja.

Cara menghitung gaji karyawan baik karyawan tetap, karyawan tidak tetap, upah lembur, karyawan harian, maupun menghitung gaji dengan metode prorata telah dijelaskan dengan rinci.

Kamu tinggal menyesuaikan sistem yang kamu terapkan pada pekerja maupun karyawan yang kamu miliki untuk dapat memberikan gaji yang pas untuk mereka.

Leave a Reply

Tutup Iklan